Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 7 Pekanbaru, Riau, pantas
dibanggakan. Pasalnya, bukan saja karena indeks prestasi murid-murid
sekolah itu relatif tinggi dibanding SMKN lainnya di Riau, tetapi juga
karena prestasi pada umumnya murid sekolah itu mengagumkan. Prestasi
terbaru yang membuat kalangan budayawan setempat ber-decak kagum karena
pelajar sekolah itu kini sudah bisa membuat film pendek. Bahkan siswa di
jurusan film animasi sekolah itu kini bisa membuat film animasi yang
mengangkat kebudayaan lokal.
"Prestasi itu pantas dipuji karena saat ini amat jarang siswa setaraf
SMA bisa memperlihatkan kemampuannya menghasilan karya yang
membanggakan. Tapi, anak-anak di SMKN 7 Pekanbaru malah bisa bikin film
animasi kebudayaan Melayu. Ini luar biasa," tutur seorang seniman di
Pekanbaru. Kepala Sekolah SMKN 7 Pekanbaru, Muzailis, seperti dikutip
Antara di Pekanbaru, Selasa lalu, mengatakan, selama ini film animasi
yang dihasilkan sekolahnya untuk sementara masih berpatokan pada
Jepangdan Amerika.
Oleh karena itu, sejak berdirinya SMKN 7 Pekanbaru setahun lalu,
pihaknya bertekad untuk menghasilkan film animasi sendiri.
"Film animasi ini nantinya akan mengangkat budaya Melayu yangmerupakan
kebudayaan lokal Riau dan rencananya bekerja sama dengan televisi lokal
yang ada di Pekanbaru," tutur dia. Menurutnya, kebudayaan lokal perlu
ditonjolkan untuk melestarikan budaya Melayu. Ia menambahkan,saat ini
pihaknya tengah mempersiapkan segala sesuatunya baik dari sisi kemampuan
siswa maupun guru.
Rencananya, SMKN 7 akan mengirimkan dua orang guru untuk belajar
banyak tentang animasi ke Bandung. Tepatnya pada Asosiasi Industri
Animasi dan Konten Indonesia (Ainaki). "Guru yang akan mengajarkan
animasi tersebut juga mempunyai pendidikan minimum S-2 dan merupakan
lulusan dari jurusan animasi," katanya.
Untuk peralatan penunjang, menurut Muzailis, akan dibantu oleh PT
Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang memberikan komputer yang mempunyai
spesifikasi untuk pembuatan animasi.
"Kita memang ketinggalan dibanding negara lain. Bahkan dari Malaysia
pun, kita jauh ketinggalan karena mereka sudah menghasilkan film animasi
yakni Upin dan Ipin," tutur dia.
SMKN 7 Pekanbaru ini, menurutnya, merupakan satu-satunya sekolah di
Sumatera yang mempunyai jurusan animasi. Oleh karena itu, ia berharap
banyak dengan adanya jurusan animasi di sekolah ini agar bisa
menghasilkan film animasi yang mengangkat budaya lokal.
Saat ini SMKN 7 Pekanbaru mempunyai 35 siswa yang belajar di bidang
animasi. Muzailis menambahkan, bagi peminat jurusan animasi, mereka
mempunyai prospek cerah untuk bekerja baik di periklanan maupun media.
Selain animasi, SMKN 7 Pekanbaru juga mempunyai jurusan lain yakni
Teknik Komputer Jaringan, Multimedia dan Rekayasa Perangkat Lunak.
Beberapa seniman dan tokoh masyarakat Riau yang paham benar mengenai
kebudayaan Melayu berharap, melalui film animasi SMKN 7 Pekanbaru,
masyarakat awam akan bisa mendalami bagian-bagian dari kebudayaan Melayu
yang kini makin kurang ditemui penduduk Riau, khususnya di Pekanbaru.
"Tarian Melayu sudah jarang didapati masyarakat Kota Pekanbaru.
Begitu juga atraksi adat Melayu, makin kurang dilihat penduduk. Padahal,
kebudayaan Melayu itu basisnya ada di Riau. Jadi, kita bisa berharap
banyak dari film-film animasi kebudayaan Melayu yang dihasilkan
anak-anak SMKN 7 Pekanbaru itu," ujar beberapa seniman lainnya.
Siswa SMKN 7 Pekanbaru Kini Bisa Bikin Film
22.16 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)










0 komentar:
Posting Komentar